apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki damai sejahtera
P Dalam Hakim 9:5-45 apakah yang harus dilakukan oleh orang-orang Kristiani apabila mereka merupakan bagian dari organisasi Kekristenan apabila memiliki seorang pimpinan yang tidak percaya atau tidak ber Tuhan J: Ini merupakan masalah serius, karena dalam Wahyu 2:20, Gereja di Tiatira benar-benar dituntut oleh Yesus karena toleransi mereka.
Yangpertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi. Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak lainnya.
Ruangadalah konsep yang telah menjadi perhatian banyak filsuf dan ilmuwan sepanjang sejarah manusia. Istilah ini digunakan secara berbeda dalam berbagai bidang kajian, seperti filsafat, matematika, astronomi, psikologi, dll, sehingga sulit untuk memberikan suatu definisi universal yang jelas dan tidak kontroversial tanpa memandang konteks yang sesuai.
Sikapsaling tolong menolong terhadap sesama adalah perbuatan yang mulia. Sebagai manusia hidup tidak selamanya manis kadang kita juga harus merasakan yang namanya pahitnua kehidupan. Sehingga apabila kita melihat ada saudara kita yang membutuhkan pertolongan maka bantulah karena esok atau lusa kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita.
EnamHal yang Akan Terjadi Di Bumi Apabila Manusia Tidak Mati - Page 25 cari
Site De Rencontre Gratuit Pour Trentenaire. RHEMA HARI INI Pengkhotbah 61-2 Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit Semua orang pasti merindukan sebuah kehidupan yang penuh dengan kedamaian. Begitu pentingnya perasaan damai itu, sampai-sampai orang rela membayar dengan harga yang sangat mahal. Dengan harapan mendapatkan damai, orang berkelana ke berbagai negara di dunia atau mengunjungi tempat-tempat wisata terkenal. Ada pula orang yang mengeluarkan uang miliaran rupiah demi membangun rumah mewah lengkap dengan fasilitasnya, dengan tujuan supaya hatinya merasakan kedamaian. Berbagai cara dan upaya dilakukan manusia, namun mereka tetap saja tidak menemukan damai sejahtera yang sejati. Menurut pandangan orang dunia, damai adalah suatu keadaan atau suasana yang aman, tidak ada perang, tidak ada konflik, tidak ada bencana, tidak ada perselisihan dan tidak ada masalah. Orang dunia juga berpikir bahwa sumber perasaan damai itu ada pada uang, kekuasaan dan popularitas. Bagi mereka, selama bisa memiliki apapun yang di inginkan, maka itulah kedamaian. Tetapi yang sebenarnya, semua yang ada di dunia ini hanyalah semu. Keadaan dapat berubah sewaktu-waktu dan sama sekali tidak ada kekekalan di dalamnya. Kita boleh memiliki segalanya di dunia, namun tanpa karunia untuk menikmatinya, hidup kita akan jauh dari damai sejahtera. Hidup ini akan terasa hambar dan sia-sia. Sesungguhnya rasa damai itu tidak memerlukan biaya yang mahal, sebab damai tidak ada hubungannya dengan berapa banyak uang atau kekayaan yang kita miliki. Rasa damai juga tidak tergantung pada tempat di mana kita tinggal atau dalam situasi tertentu saja. Damai yang sejati akan kita dapatkan ketika kita hidup benar, ketika hati kita bersih dan terbebas dari segala yang jahat. Sekalipun kita sedang dalam pergumulan hidup yang berat, sekalipun kita tinggal di tengah situasi yang gawat tetapi kita boleh tetap merasakan ada damai di hati kita. Inilah Perjanjian Damai yang Tuhan berikan pada kita yang hidup seturut dengan kehendak-Nya. RENUNGAN TANPA DAMAI, hidup kita akan terasa HAMBAR dan SIA-SIA. APLIKASI 1. Menurut Anda, mengapa diperlukan kedamaian dalam menjalani kehidupan sehari-hari? 2. Jika menilai diri Anda sendiri, sudahkah Anda memiliki damai dalam hati Anda? Mengapa demikian? 3. Perbedaan apa yang Anda rasakan ketika hidup dengan rasa damai dengan tanpa rasa damai? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, kami bersyukur memiliki Engkau sebagai Tuhan kami. Kami rindu senantiasa mendekat kepada-Mu, karena kami tahu hanya di dekat-Mu saja kami boleh merasakan damai yang sejati. Di dalam nama Tuhan Yesus kami telah berdoa. Amin”
138 Kelas XII SMASMK Berikutnya, dengan pendamaian-Nya, Kristus mengajarkan agar kita hidup dalam satu tubuh yang disebut gereja. Inilah panggilan kita sebagai gereja Tuhan. Gereja diharapkan oleh Tuhannya untuk hidup dalam kesatuan. Sayangnya, gereja justru seringkali hidup dalam perpecahan. Oleh karena itulah, Kolose 315 mengingatkan kita agar terus hidup dalam satu tubuh, sehingga sebagai gereja dapat terus menjadi saksi bagi damai sejahtera Yesus Kristus. Pemahaman Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengetahui sejauh mana kamu memahami makna damai sejahtera. 1 Apakah arti “syalom” atau “damai sejahtera” dalam hidup kita? Adakah perubahan dalam pemahaman tentang damai sejahtera yang kamu miliki antara sebelum dan sesudah mempelajari bahan pelajaran ini? Apa saja perubahan yang kamu temui atau rasakan? 2 Dalam cara apakah “damai sejahtera” dapat hilang dalam hidup manusia? Apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki “damai sejahtera”? 3 Jika kamu mengucapkan “syalom” kepada sesamamu, tanggung jawab apakah yang ada pada pihakmu untuk memastikan bahwa teman yang kamu sapa itu benar-benar dapat merasakan “damai sejahtera” yang penuh? 4 Dalam cara apakah kamu dan teman-temanmu di kelas dapat ikut terlibat dalam menghadirkan “damai sejahtera” kepada orang-orang yang hidup di sekitar kalian? 5 Sebutkanlah kegiatan yang dilakukan oleh gerejamu untuk mengurangi rasa lapar orang-orang miskin di daerahmu. Jadikanlah “Doa Orang Lapar” yang kamu baca pada awal bahan pelajaran ini sebagai sumber inspiratif D. Penutup Mari menyanyikan lagu dari Nyanyian Kemenangan Iman, No. 1781 dapat juga dinyanyikan dengan lagu Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 1961, ”Kuberoleh Berkat” 139 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri Doa Penutup Di bawah ini ada doa syafaat yang disusun oleh Dewan Gereja-gereja se-Dunia dalam rangka Dasawarsa Mengatasi Kekerasan, tahun 2009. Doa dari Jamaika Jagalah agar gerejamu tetap bebas, ya Tuhan, agar ia boleh menjadi saluran agar lewat dia mengalirlah keadilan dan perdamaian, integritas dan keutuhan, keselarasan dan niat baik kepada mereka yang tidak punya apa-apa dan yang putus asa, agar kiranya Kerajaan-Mu boleh datang dalam segala kepenuhannya dengan kehidupan dan sejahtera dan perdamaian, melalui Yesus Kristus Tuhan kami sumber tidak dikenal, dikirim oleh Pdt. John Carden Damai yang Padaku Damai yang padaku tak dib’rikan dunia, Tak dapat diambilnya pun. Meski susah tempuh, takutku tidaklah, Kar’na damai Tuhanku turun. Ref. Damai yang dib’ri-Nya sangat besar; Damai yang dijadikan hati gemar. Tuhan beserta aku s’panjang jalanan; Yesuslah saja kuharapkan. 135 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri • Do not drag me away with the wicked, with those who are workers of evil, who speak peace with their neighbours, while mischief is in their hearts. New Revised Standard Version • Do not take me away with the wicked and with the workers of iniquity, who speak peace to their neighbors, but evil [is] in their hearts.. New King James Version Dalam 1 Raja-raja 213 dikisahkan pula tentang Adonia yang menghadap kepada Batsyeba, ibu Salomo, dan ditanyai, “Apakah engkau datang dengan maksud damai?” Ia menjawab,“Ya, damai” Namun pada kenyataannya tidak demikian. Ia datang dengan niat jahat. 2. Kesejahteraan Kata syalom juga berarti kesejahteraan yang menyeluruh, termasuk kesehatan dan kemakmuran yang semuanya berasal dari Tuhan. Hal ini dapat kita temukan dalam 2 Raja-raja 426 ketika hamba Elisa bertanya kepada perempuan Sunem dalam cerita ini, “Selamatkah engkau, selamatkah suamimu, selamatkah anak itu?”Dalam bahasa aslinya, bahasa Ibrani, pertanyaan ini berbunyi, “Apakah engkau memiliki damai [sejahtera]?” Maksud pertanyaan ini mirip dengan menanyakan kesejahteraan orang lain seperti dalam pertanyaan, “Apa kabar?” Maksudnya tentu bukan hanya sekadar menanyakan berita tentang orang yang dimaksudkan, melainkan menanyakan keberadaan menyeluruh orang tersebut. Hal serupa diungkapkan oleh pemazmur dalam Mazmur 384 ketika ia meratap “Tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah- Mu, tidak ada yang selamat pada tulang-tulangku oleh karena dosaku”. Maksud pemazmur, dosa-dosanya telah mengganggu dirinya sehingga ia tidak memiliki syalom, kedamaian, di dalam dirinya. Oleh karena itulah ia mengatakan, “tidak ada yang sehat pada dagingku”, karena syalom memang mempengaruhi kesejahteraan bahkan juga kesehatan dan kedamaian dalam diri seseorang. 3. Keamanan Dalam Hakim-hakim 1131, Yefta mengucapkan kaulnya bahwa bila ia kembali dari medan perang “dengan selamat” dengan aman, dalam syalom, maka makhluk pertama yang keluar dari pintu rumahnya untuk menemuinya akan dipersembahkannya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. 136 Kelas XII SMASMK Dalam Yesaya 413, Tuhan berbicara tentang utusan-Nya yang akan mengalahkan lawan-lawannya. “Ia akan mengejar mereka dan dengan selamat dengan syalom ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya.” Dalam kitab yang sama, Yesaya juga melukiskan hubungan antara hidup yang benar di hadapan Allah yang akan menghasilkan keamanan dan ketenteraman. Yesaya melukiskan demikian, “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang 32 17-18 Dalam Perjanjian Baru, Yesus mengatakan, “Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah [en eirene – bhs. Yunani]segala miliknya.” Lukas 1121 4. Keselamatan Akhirnya kata syalom juga digunakan dalam kaitan dengan “keselamatan”. Dalam Yesaya 5719 dikatakan, “Aku akan menciptakan puji- pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat - irman TUHAN - Aku akan menyembuhkan dia” Berita “damai sejahtera” yang diberitakan berkaitan erat dengan kesembuhan yang Tuhan janjikan. Keselamatan yang utuh dapat dilihat dari penggunaan kata “damai sejahtera” dalam hubungannya dengan “keadilan” Yesaya 6017 atau seperti dalam Mazmur 8511 yang menyatakan “Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” Hubungan antara keselamatan dan perdamaian menjadi lebih jelas lagi apabila kita melihat bagaimana Perjanjian Baru memaknai karya keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia 137 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”, karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Efesus 2 13-18 Di sini jelas bahwa keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Yesus bagi kita telah menciptakan juga pendamaian antara orang-orang yang dahulunya “jauh” dan saling terasing serta bermusuhan. Keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus adalah keselamatan yang utuh, yang meliputi kehidupan jasmani dan rohani, yang mencakup masa depan tetapi juga berlaku di masa kini dan sekarang juga. Uraian di atas telah menggambarkan secara lebih luas dan mendalam apa yang dimaksudkan dengan memberlakukan apa yang Allah kehendaki di dalam hidup kita seperti yang telah kita lihat dalam Kitab Ulangan dan Injil Yohanes. Kita sudah melihat bahwa damai sejahtera bukanlah sesuatu yang akan hadir secara otomatis di dalam hidup kita, melainkan harus kita upayakan dengan kerja keras dan kesungguhan. Dalam liturgi sejumlah gereja ada kalanya kita menemukan salah satu bagian ketika jemaat saling mengucapkan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” setelah pemberitaan pengampunan dosa. Mengapa mereka melakukan hal ini? Apakah makna yang ada di balik tindakan ini? Pemberian salam dan pengucapan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” adalah sebuah tindakan yang menggambarkan hasil pendamaian yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus bagi manusia. Setelah kita menerima berita pengampunan dan pendamaian dari Tuhan, hubungan kita dengan sesama kita pun dipulihkan kembali. Karena itulah kita saling mengucapkan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu”. Ucapan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” juga mengandung doa dan pengharapan bahwa kita dan sesama orang percaya boleh ikut serta di dalam karya pendamaian yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Oleh karena itulah, dalam Kolose 315 dikatakan “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.” Apakah arti kata-kata ini? Pertama, Kristus telah memperdamaikan kita dengan sesama. Oleh karena dosa, kita hidup dalam permusuhan dengan sesama kita. Dosa telah membuat kita hidup egois, mementingkan diri sendiri dan tidak peduli akan orang lain. 138 Kelas XII SMASMK Berikutnya, dengan pendamaian-Nya, Kristus mengajarkan agar kita hidup dalam satu tubuh yang disebut gereja. Inilah panggilan kita sebagai gereja Tuhan. Gereja diharapkan oleh Tuhannya untuk hidup dalam kesatuan. Sayangnya, gereja justru seringkali hidup dalam perpecahan. Oleh karena itulah, Kolose 315 mengingatkan kita agar terus hidup dalam satu tubuh, sehingga sebagai gereja dapat terus menjadi saksi bagi damai sejahtera Yesus Kristus. Pemahaman Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengetahui sejauh mana kamu memahami makna damai sejahtera. 1 Apakah arti “syalom” atau “damai sejahtera” dalam hidup kita? Adakah perubahan dalam pemahaman tentang damai sejahtera yang kamu miliki antara sebelum dan sesudah mempelajari bahan pelajaran ini? Apa saja perubahan yang kamu temui atau rasakan? 2 Dalam cara apakah “damai sejahtera” dapat hilang dalam hidup manusia? Apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki “damai sejahtera”? 3 Jika kamu mengucapkan “syalom” kepada sesamamu, tanggung jawab apakah yang ada pada pihakmu untuk memastikan bahwa teman yang kamu sapa itu benar-benar dapat merasakan “damai sejahtera” yang penuh? 4 Dalam cara apakah kamu dan teman-temanmu di kelas dapat ikut terlibat dalam menghadirkan “damai sejahtera” kepada orang-orang yang hidup di sekitar kalian? 5 Sebutkanlah kegiatan yang dilakukan oleh gerejamu untuk mengurangi rasa lapar orang-orang miskin di daerahmu. Jadikanlah “Doa Orang Lapar” yang kamu baca pada awal bahan pelajaran ini sebagai sumber inspiratif D. Penutup
Pada Advent minggu kedua ini kita diingatkan kembali akan istilah “damai sejahtera”, sebuah istilah di dalam Alkitab yang penting serta memiliki makna yang luas dan dalam. Di dalam Perjanjian Lama, kata yang sering diterjemahkan menjadi “damai sejahtera” adalah kata šālôm. Kata šālôm pada dasarnya berarti “keutuhan” wholeness keutuhan yang nyata dan seseorang yang utuh. Dalam hal ini, šālôm mencakup keharmonisan sosial, pertumbuhan yang tidak terhambat, serta perwujudan yang penuh dari jiwa. Selain itu, kata šālôm juga berarti “kesejahteraan” well-being atau welfare. Dalam hal ini, ada penekanan akan hal-hal yang materi, seperti kesehatan tubuh, kemakmuran, dan kecukupan. Ketika šālôm dikaitkan dengan kebersamaan, kata tersebut kurang lebih berarti “damai sejahtera”. Di dalam beberapa bagian Alkitab, šālôm menyatakan hubungan yang bersahabat antar bangsa ataupun antar individu. Dengan demikian, kata šālôm dihubungkan dengan perjanjian. Sebuah perjanjian akan memprakarsai atau memeteraikan kerukunan atau persahabatan Yosua 915, Yehezkiel 3425. Di dalam Kitab Yehezkiel, Allahlah yang mengadakan perjanjian damai, sehingga istilah šālôm bisa terekspresikan dalam relasi antara Allah dengan umat-Nya lihat Yesaya 5410 Meskipun ada arti materi di dalam kata šālôm, tetapi kata šālôm selalu merupakan istilah keagamaan karena semua berkat dipandang datangnya dari Tuhan. Di dalam Hakim-Hakim 624 kata šālôm diterjemahkan sebagai “keselamatan”. Allah menyelenggarakan damai di tempat-Nya yang tinggi Ayub 252, tetapi Allah juga menjanjikan damai bagi kita, memberkati umat-Nya dengan kedamaian, dan menghendaki kesejahteraan dari para hamba-hamba-Nya. Damai yang Allah berikan pastilah serba cukup. Dalam pesan-pesan nubuatan di Kitab para nabi, šālôm adalah istilah kunci yang menggambarkan nabi yang asli dibandingkan dengan mereka yang menjanjikan damai sejahtera yang palsu. Nabi Yehezkiel, contohnya, menghadapi nabi-nabi palsu yang seperti ini. Yehezkiel 1316. Nabi yang asli akan menubuatkan tentang šālôm Yeremia 289. Permasalahan tentang nabi palsu bukanlah karena tidak ada pesan yang sejati tentang damai sejahtera, namun bahwa mereka menafsirkan damai sejahtera sebagai sesuatu yang murni bersifat politis, mengabaikan dosa umat Allah, dan oleh karena itu gagal untuk melihat atau menyerukan penghakiman yang akan datang. Kekalahan Israel pada tahun 597 dan 586 membuka pintu bagi janji damai sejahtera yang sejati dari Allah di dalam pengertian yang lebih luas dan lebih penuh. Oleh karena itu Nabi Yeremia menyerukan bahwa rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera Yeremia 2911 dan Nabi Yehezkiel menyatakan bahwa Allah akan mengadakan perjanjian damai Yehezkiel 3425. šālôm bukan hanya berarti tidak adanya perang atau konflik, namun juga damai sejahtera yang dikaitkan dengan hidup benar di hadapan Allah dengan menaati perintah-perintah-Nya Yesaya 4818 dan menjadi murid Tuhan Yesaya 5413. Janji akan šālôm di dalam pengertian yang lebih luas juga berkaitan dengan pengharapan eskatologis. Ketika pemulihan Firdaus dinubuatkan, perdamaian antar bangsa dijanjikan Yesaya 23-4, dan raja yang membawa damai akan datang Zakharia 99-10. Mesias yang dijanjikan akan menjadi Raja Damai Yesaya 95 dan akan menjaga serta menjamin damai sejahtera yang abadi Yesaya 96 – karena Dialah damai sejahtera itu sendiri Mikha 55. šālôm jarang sekali dimaksudkan sebagai sesuatu yang individualis. Shalom selalu menemukan perwujudan keluar secara sosial. Dalam Perjanjian Baru istilah eirḗnē Yunani dipakai untuk menerjemahkan istilah šālôm. Eirḗnē secara terutama menyatakan sebuah status, bukan sebuah relasi ataupun sikap. Kata eirḗnē pertama-tama digunakan dalam salam pembuka di dalam kisah Injil dan di dalam penulisan surat-surat serta salam penutup 1 Pet 514. Sejalan dengan Perjanjian Lama, kata eirḗnē pun digunakan ketika menyebutkan mengantar kepergian Markus 534, Kis. 1533. Namun arti yang sesungguhnya dalam Perjanjian Baru tentunya memiliki pengertian yang lebih dalam tentang keselamatan. Hal ini mencakup kerukunan antar manusia Kis. 726 dan juga damai dengan Allah. Eirḗnē dalam arti yang paling luas berarti suatu kondisi yang normal akan segala hal. Di dalam 1 Korintus 1433 Rasul Paulus menyatakan bahwa damai sejahtera adalah kondisi yang seharusnya terjadi, kontras dengan kebingungan yang diakibatkan oleh nubuatan yang kacau di Korintus. Damai sejahtera adalah sesuatu yang Allah kehendaki, bukan hanya bagi jiwa manusia, tetapi bagi seluruh ciptaan. Istilah eirḗnē juga berarti keselamatan eskatologis atas manusia seutuhnya. Pengertian ini didasarkan atas pengertian akan istilah šālôm di dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, di dalam Lukas 179 eirḗnē adalah keselamatan eskatologis yang dinanti-nantikan. Di dalam Lukas 214 dinyatakan bahwa damai sejahtera adalah keselamatan yang sekarang telah datang ke dalam dunia. Damai sejahtera telah datang sebagai sebuah peristiwa sejarah di dalam pribadi Kristus Wahyu 1210. Kristus adalah raja damai sejahtera Ibrani 72, Injil adalah Injil damai sejahtera Efesus 615. Kristus meninggalkan damai sejahtera bagi murid-murid-Nya Yohanes 1427, yang akan menolong mereka menghadapi penderitaan akibat penganiayaan yang akan mereka alami Yohanes 1633. Ketika para murid pergi di dalam nama Kristus, mereka menawarkan damai sejahtera Lukas 105-6. Kita harus berusaha hidup damai dengan semua orang Ibrani 1214. Damai sejahtera akan memelihara hati dan pikiran kita Filipi 47 dan memerintah dalam hati kita Kolose 315, meski dalam relasi dengan sesama terkadang mungkin akan menghasilkan sesuatu yang bertentangan dengan damai Matius 1034-35. Makna lain bagi eirḗnē adalah damai sejahtera bagi jiwa. Roma 1513 menyatakan bahwa damai sejahtera bagi jiwa dimungkinkan hanya oleh karya keselamatan Allah yang memulihkan kita. Istilah eirḗnē dalam Perjanjian Baru juga berarti damai dengan Tuhan. Hukum Taurat telah memisahkan orang Yahudi dengan orang Yunani serta memisahkan Israel dengan Allah, dan Kristus sebagai damai sejahtera telah memulihkan kedua relasi tersebut, karena Dia telah meruntuhkan tembok permusuhan dengan memperdamaikan kita dengan Allah Efesus 214-18, Roma 51. Selain itu, istilah eirḗnē juga berarti damai antara satu dengan yang lain. Ketika Paulus dalam Roma 1417 berkata bahwa Kerajaan Allah adalah soal damai sejahtera, dia menyatakan bahwa peraturan Allah adalah peraturan yang tidak melibatkan kejahatan dan perselisihan, oleh karena itu Paulus mengundang kita untuk mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera ay. 19, baik dengan saudara seiman maupun dengan semua orang. Sebagai kesimpulan, hidup yang memiliki damai sejahtera yang sejati adalah sebuah hidup yang utuh yang hanya bisa didapatkan di dalam Kristus. Ketika kita menerima Kristus, kita menyadari bahwa kita hidup di dalam kesejahteraan. Hati kita dipenuhi dengan kecukupan karena kita menyadari bahwa Allah telah begitu memberkati kita. Jiwa kita tenang karena kita telah didamaikan dengan Allah serta memiliki relasi yang intim dengan-Nya di setiap waktu. Dalam hubungan kita dengan Allah, kita mengalami pertumbuhan rohani di dalam keserupaan dengan Kristus. Selain itu, kita bebas dari rasa bersalah dan hukuman karena kita hidup kudus dan benar sesuai Firman Allah. Jiwa kita juga tenang karena kita memiliki hubungan yang baik dengan anggota keluarga, saudara seiman, rekan sekerja atau rekan bisnis, komunitas dimana kita tinggal, bahkan dengan semua orang. Tidak ada konflik, perselisihan, atau dendam, namun sebaliknya, kita mengisi hidup dengan mengusahakan kesejahteraan bagi mereka. Kita juga memiliki pengharapan pasti akan keselamatan kita dan oleh karena itu kita tidak takut akan penghakiman yang akan datang. Kita siap menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya.*[YS]
Yesus Kristus disebut RAJA DAMAI. Mengapa dikatakan sebagai Raja Damai? Karena kelahiranNya ke dunia mempunyai misi yang besar yaitu memperdamaikan hubungan Allah dengan manusia, yang sudah terputus oleh karena dosa. Bukan cuma putus, tetapi Allah dengan manusia bermusuhan. Sebab itulah, Dia datang untuk memulihkan hubungan yang sudah terputus tersebut, yaitu melalui kematianNya di atas kayu salib. Sejak itu damai kembali di hati manusia, dan menjadi milik orang yang berkenan kepadaNya. Yesus datang membawa perdamaian, bukan hanya antara manusia dengan Allah, tetapi juga manusia dengan DAMAI SEJAHTERA? Dalam Perjanjian Lama, damai sejahtera dipakai kata “Shalom” yang artinya sejahtera rohani dan jasmani, tubuh sehat, rumah tangga bahagia. Itulah damai yang Tuhan berikan kepada umatNya. Dalam Perjanjian Baru, damai sejahtera dipakai kata “Eirene” yang mengandung arti kesatuan, keharmonisan. Sebab itu, damai dan kerukunan itu tidak bisa dipisahkan. Jika keluarga rukun maka akan ada damai sejahtera sebaliknya jika tidak rukun tidak ada yang namanya damai sejahtera. Damai sejahtera inilah yang dicari manusia. Damai sejahtera sangat penting, namun sayang, damai sejahtera tidak dapat dibeli. Sebab damai sejahtera hanya diberikan oleh Tuhan. Tuhan adalah sumber damai sejahtera, sebab itu jika kita ingin damai sejahtera, kita harus datang kepada sumbernya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ketika mau naik ke surga, Dia tinggalkan damai sejahtera itu bagi kita Yoh. 1427 dan damai yang diberikan adalah damaiNya sendiri. Sekarang masalahnya, apakah damai sejahtera itu masih ada di hati kita? Jangan sampai damai sejahtera itu meredup, bahkan hilang dari hati kita. MENGAPA DAMAI SEJAHTERA HILANG? 1. Karena ada DOSA Mzm. 323-5 Dosa adalah penyebab hilangnya damai sejahtera itu. Ada satu prinsip yaitu, damai dan kebenaran tidak bisa dipisahkan, di mana ada kebenaran di situ timbul damai sejahtera Yes. 3217. Jika kita hidup benar, maka damai itu pasti akan mengiringi. Tetapi jika kita tidak berjalan dalam kebenaran, maka damai sejahtera itu akan hilang. 2. TIDAK BERJALAN DALAM PIMPINAN ROH KUDUS Kol. 315 Tuhan telah memberikan pedoman untuk memimpin langkah kehidupan kita, yaitu damai sejahtera yang ada di dalam hati kita. Tetapi seringkali kita abaikan, dan hal ini menyebabkan kita mengalami banyak masalah. Sebab itu, biarlah kita mau ijinkan damai sejahtera itu memimpin langkah kehidupan kita. 3. TIDAK PERCAYA KEPADA FIRMAN ALLAH Yes. 263, 4 Kepercayaan kepada Firman Allah, membuat kita tinggal dalam damai sejahtera. Sebab itu mari kita mau percaya sepenuhnya kepada Firman Allah. Damai sejahtera harus terus ada di dalam kehidupan kita, jangan sampai hilang, sebab kita dipanggil menjadi oleh Tuhan untuk menerima damai sejahtera 1Kor. 715b. Dan biarlah Tuhan mengaruniakan damai sejahtera secara terus menerus di dalam kehidupan kita 2Tes. 316. sumber Gpdi Lembah dieng
Everyone aspires to live in peace since a believer's life is never free from the trials and tribulations of life. People find it challenging to comprehend and experience the meaning of the peace that comes through Christ as a result. Some people even believe that God is a myth. In accordance with Colossians 315, the purpose of this study is to clarify the idea of living in peace in Christ. A syntactic text analysis methodology was employed in this text, focusing on the text itself and connecting it to other texts as well as a combination of books and journals. The findings demonstrate that, in of Colossians 315, a life of peace can only be found in Christ because He is the Only One capable of defeating human nature. However, believers need to experience union with the peace of Christ and allow Christ to reign in the heart. So that believers will continue to be nurtured by the love and grace of God that remains alive in damai merupakan dambaan dari semua orang sebab tantangan dan masalah hidup tidak pernah lepas dari kehidupan orang beriman. Hal ini membuat orang-orang sulit untuk mengerti dan merasakan arti damai sejahtera yang berasal dari Kristus. Bahkan ada yang beranggapan bahwa Tuhan tidak ada. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep hidup damai sejahtera dalam Kristus menurut Kolose 315. Metode yang digunakan dalam teks ini adalah pendekatan analisis teks secara sintaksis yang fokus pada teks itu sendiri dan dihubungkan dengan teks-teks lainnya serta perpaduan dengan buku juga jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Kolose 315, hidup damai sejahterah hanya ada di dalam Kristus sebab Kristus adalah Pribadi yang bisa menaklukan hati manusia. Akan tetapi orang orang beriman perlu mengalami penyatuan dengan damai sejahtera Kristus dan mengizinkan Kristus yang memerintah didalam hati. Sehingga orang percaya akan terus dipelihara oleh kasih dan anugrah Allah yang tetap hidup dalam diri orang beriman. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Salvation Volume. 3, Nomor. 1, Edisi Juli 2022 Copyright © 2022 The Authors. Published by Sekolah Tinggi Teologi Bala Keselamatan Palu This is an open acces article distributed under the CC Attribution-ShareAlike License Konsep Hidup Damai Sejahtera di dalam Kristus berdasarkan Kolose 315 Nursanti Magdalena Waruwu Sekolah Tinggi Teologi Purwokerto nursantiwaruwu Aricle Historis Submitted 14 Juni 2022 Revised 18 Juli 2022 Accepted 25 Juli 2022 DOI Scan this QR, Read Online Abstract Everyone aspires to live in peace since a believer's life is never free from the trials and tribulations of life. People find it challenging to comprehend and experience the meaning of the peace that comes through Christ as a result. Some people even believe that God is a myth. In accordance with Colossians 315, the purpose of this study is to clarify the idea of living in peace in Christ. A syntactic text analysis methodology was employed in this text, focusing on the text itself and connecting it to other texts as well as a combination of books and journals. The findings demonstrate that, in of Colossians 315, a life of peace can only be found in Christ because He is the Only One capable of defeating human nature. However, believers need to experience union with the peace of Christ and allow Christ to reign in the heart. So that believers will continue to be nurtured by the love and grace of God that remains alive in believers. Keywords Peace, Christ, Union in Christ, Believers Abstrak Hidup damai merupakan dambaan dari semua orang sebab tantangan dan masalah hidup tidak pernah lepas dari kehidupan orang beriman. Hal ini membuat orang-orang sulit untuk mengerti dan merasakan arti damai sejahtera yang berasal dari Kristus. Bahkan ada yang beranggapan bahwa Tuhan tidak ada. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep hidup damai sejahtera dalam Kristus menurut Kolose 315. Metode yang digunakan dalam teks ini adalah pendekatan analisis teks secara sintaksis yang fokus pada teks itu sendiri dan dihubungkan dengan teks-teks lainnya serta perpaduan dengan buku juga jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Kolose 315, hidup damai sejahterah hanya ada di dalam Kristus sebab Kristus adalah Pribadi yang bisa menaklukan hati manusia. Akan tetapi orang orang beriman perlu mengalami penyatuan dengan damai sejahtera Kristus dan mengizinkan Kristus yang memerintah didalam hati. Sehingga orang percaya akan terus dipelihara oleh kasih dan anugrah Allah yang tetap hidup dalam diri orang beriman. Kata Kunci Damai Sejahtera, Kristus, Penyatuan di dalam Kristus, Orang Percaya M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 49 Pendahuluan Kehidupan setiap orang beriman tidak pernah lepas dari tantangan. Tantangan menjadi hal utama yang membuat orang beriman kehilangan kebahagiaan dan damai sejahtera. Kehidupan yang baik-baik saja belum tentu merasakan damai sejahtera. Misalnya kemunculan penyakit Covid di tahun 2019 membuat dunia guncang dan dihantui dengan rasa takut, Sehingga banyak orang menjadi sukar merasakan ketenangan. pemerintah telah memberikan keamanan dengan menjalankan protokol kesehatan. Tetapi hal itu tidak menjamin orang-orang hidup aman dan damai dari penyakit Covid. Penderitaan inilah yang menyebabkan semua orang kehilangan kedamaian dan ketenangan dalam hati. Semua orang memiliki hasrat supaya hidup dalam damai sejahtera, tidak peduli orang kaya atau miskin. Namun tantangan hidup membuat orang beriman sukar dan sulit ada dalam posisi tersebut. Toni Evans mengatakan bahwa damai sejahtera adalah mengalami kegembiraan akan Allah, jumlah uang di bank tidak jadi masalah karena hati penuh dengan kasih Allah. Manusia tidak bisa menjamin hatinya tetap dipenuhi oleh Allah karena hati merupakan hal yang sukar untuk diselami. Dalam hal ini penulis kurang setuju karena kurang menjamin bahwa kegemberiaan akan Allah akan tetap dirasakan oleh orang beriman dalam siatuasi apapun. Hal yang begitu langkah ketika ada orang yang terus hidup dalam kegembiraan akan Allah dalam kondisi sulit sekalipun. Dalam ajaran Harold Lee juga mengatakan bahwa ada kepastian yang memenangkan jiwa jika memilih jalan yang benar dan memiliki semua yang dimiliki Allah untuk hidup dalam bagian dari apa yang dimiliki Allah merupakan hal yang istimewa. Sebab hal itu akan membawa manusia hidup dalam sukacita dan bahagia. Akan tetapi pada disisi lain tantangan dan cobaan selalu sejalan dengan realita hidup. Ini membuat orang beriman dilema akan kehadiran Allah sehingga menjadi ragu dan akhirnya tidak mendapat bagian dari yang dimiliki Allah. Dari beberapa pendapat diatas mendorong penulis ingin menulis dan meneliti konsep hidup damai sejahtera dalam Kristus khusus menurut Kolose 315. Disini Paulus sebagai penulis dari surat Kolose menyatakan bahwa hidup damai sejahtera hanya ada di dalam Kristus karena hanya Kristus yang bisa menaklukan hati manusia. Dengan begini kepenuhan dan kemenangan serta kesempurnaan untuk hidup damai akan menjadi bagian dalam kehidupan setiap orang beriman. Manase berkata damia sejahtera hanya ada didalam Kristus sebab dengan Kristus ada perlindungan, pemeliharaan serta Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan kepada orang-orang beriman. Hal yang perlu di lakukan untuk hidup damai di dalam Kristus adalah mengalami penyatuan dengan Kristus dan mengizinkan Toni Evans, No Titleeologi Allah Malang Gandum Mas, 1999, 314. Harold B. Lee, “Bab 22 Damai Sejahtera Bagi Jiwamu.” Manase Gulo, “Mengelola Perbedaan Menjadi Sebuah Kekayaan Suatu Analisis Teks Kolose 312-17,” Jurnal Manna Rafflesia 7, no. 1 2020 42. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 50 Kristus memeritah di dalam hati. Harapan dalam tulisan ini, semoga bermanfaat bagi pembaca agar memahami konsep hidup damai sejahtera dengan iman kepada Kristus sehingga dapat merasakan keindahan rohani bersama dengan Allah. Metode Penelitian Dalam tulisan ini, penulis menggunakan beberapa metode yaitu penulis menggunakan eksposisi yaitu menguraikan dan memaparkan teks dalam menemukan semantic content dalam teks tersebut. Penulis fokus pada teks itu sendiri dan juga berinteraksi dengan teks-teks lain di dalam Alkitab yang berhubungan dengan semantic atau makna. Penulis juga menggunakan buku dan juga jurnal yang telah terbit untuk mendukung argumen penulis. Kemudian penulis membuat kesimpulan berdasarkan analisis teks yang telah dipaparkan. Pencarian bersifat christ centered dan panduan dari buku juga jurnal. Kajian dari semantic content akan diringkas dan dirumuskan untuk membentuk sebuah konsep teologi. Seperti Hendi yang mengatakan bahwa konsep teologi adalah doktrin atau ajaran yang ditemukan dan akan di buat menjadi sebuah aplikasi bagi kehidupan spiritual orang percaya berdasarkan doktrin dan Pembahasan Syntactic Form Hasil penelitian terhadap Kolose 315 dengan menggunakan syntactic form adalah sebagaimana yang tertuang pada diagram Gulo, “Konsep Pencobaan Menururt Yakobus 1 12-15” 1, no. 2 2020 167. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 51 Terjemahan Literal Dan hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah/wasit dalam hatimu, karena itulah kamu telah di panggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukur. Konteks Histori Kota Kolose terletak di tepi selatan sungai Lycus di wilayah Frigia daerah yang rawan gempa. Ahli geografi Yunani Strabo menggambarkan kota Kolose pada masanya sebagai polisma atau kota kecil yang pada akhirnya lembah Lycus yang bergabung dengan kekaisaran Romawi sampai pada masa Paulus. Beberapa sumber mengatakan bahwa kota Kolose merupakan pusat dagang kuno yang semakin lama memudar kejayaannya. Kitab Kolose merupakan sepucuk surat Paulus kepada orang-orang Kolose tentang pemberitaan injil. Alasan Paulus menulis surat ini karena ada ajaran yang mempengaruhi mereka. Jemaat Kolose menerima ajaran palsu yang menyesatkan iman mereka kepada Kristus. Akibat dari ajaran tersebut, banyak dari orang-orang Kolose jatuh dalam kekhalifahan, mereka berpikir bahwa diri mereka lebih baik dari orang lain dan merasa paling tahu tentang misteri-misteri alam semesta. Paulus menekankan bahwa pokok penting dari surat ini adalah Yesus Kristus sungguh memberi keselamatan yang sempurna dan kedamaian hidup hanya ada didalam Kristus. Ajaran-ajaran lainnya itu hanya menjauhkan orang percaya kepada Kristus yang adalah sumber kedamaian. Karena itu surat Kolose ini menekankan tentang ajaran yang benar bahwa penebusan hanya datang melalui Yesus Kristus. Untuk memperoleh hidup dalam kedamain Kristus maka orang percaya perlu menyatu dengan kedamaian kristus dan memberi diri di pimpin oleh kedamian Kristus untuk memerintah dalam hati yang sulit di selami oleh manusia. Paulus memberitakan Injil supaya orang-orang percaya mengenal Kristus sang pemberi hidup. Supaya orang percaya tidak jatuh pada ajaran sesat. Pembahasan Dalam teks Kolose 315 ini, di awali dengan kata εἰρήνη artinya damai. Kata ini sebagai subjek atau pelaku utama dari kata kerja. Sehingga dapat diartikan sebagai upaya manusia agar Kristus berkuasa dalam hati orang percaya. Karena Allah adalah sumber kasih karunia yang memanggil manusia untuk merasakan kedamaian-Nya. Kata kerja βραβευέ brabeueto merupakan verb imperative present active 3rd person singular dari kata βραβεύ. Kata βραβευέ memiliki arti yaitu sebagai wasit atau hakim’. Ungkapan kata wasit atau hakim ini menunjukkan bahwa Kristus yang menjadi penguasa yang memerintah dalam hati. Wasit berperan sebagai pemberi keputusan ketika terjadi perbedaan pendapat Michael F. Bird, Colossians & Philemon ANew Covenant Commentary, ed. Craig Keener Inggris The Lutterworth Press, 2009, 17. John Drane, Memahami Perjanjian Baru Jakarta PT BPK Gunung Mulia, 1996, 380. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 52 dan perselisihan, maka damai sejahtera yang memberi keputusan sehingga tidak terjadi pertengkaran. Damai sejahtera ini adalah damai sejahtera yang diciptakan oleh Kristus yang dihasilkan melalui kasih penyaliban-Nya di atas kayu salib. Jadi dalam penyaliban Kristus membawa orang percaya pada persatuan akan hidup rukun sehingga tidak terjadi perselisihan dan masalah dalam kehidupan mereka sebagai umat Allah. Yesus Kristus menunjukkan bahwa hanya Dialah satu-satunya Pribadi yang bisa menaklukan hati manusia yang telah jatuh dalam dosa. Pada saat manusia jatuh kedalam dosa maka manusia menjadi rusak dan terpisah dengan Allah yang adalah sumber kedamaian dalam hidup. Dosa manusia membawa mereka lebih cenderung melakukan kejahatan dan hati mereka melakukan dosa manusia dalam dosa membuat mereka menjadi orang yang susah melakukan kebaikan karena natur manusia rusak akibat dosa. Manusia putus hubungan dengan Allah sehingga kedamaian tidak ada didalam hati manusia. Pernyataan pengakuan iman Belgia yang menyatakan bahwa ketidak mampuan manusia melakukan apa yang benar-benar baik membuat mereka tidak mendapatkan pemurnian dan kedamain hati dari mampuan ini membawa manusia pada kehidupan yang rumit bahkan bukan hanya tidak mampu melakukan kebaikan namun manusia juga susah memahami kebaikan itu. Manusia yang hidup dalam dosa tidak mungkin memiliki damai sejahtera dalam hidup. Tidak ada ketenangan dalam diri karena dosa yang memerintah dan berkuasa dalam diri manusia. Karena itu Paulus berkata Tuhan Yesus Kristus dan Allah Bapa kita yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi manusia serta menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan kepada mereka yang percaya 2 Tesalonika 216.Jadi Paulus menawarkan kepada orang Kristen bahwa hanya dengan kasih Karunia dan Anugerah Allah melalui Yesus Kristus yang mampu mengubah natur manusia berdosa menjadi natur asli hidup kudus dihadapan Allah. Bagi Marthin Luther damai sejahtera adalah pemulihan hubungan dengan Tuhan. Orang yang mengalami pemulihan hubungan dengan Tuhan Yesus Kristus dengan sendirinya kedamaian itu mengalir seperti air didalam dirinya. Hendi juga menuliskan dalam bukunya bahwa orang yang telah menerima Kristus dalam hidupnya akan mengalami pemurnian dan kekudusan serta kedamaian dalam hati karena Kristus yang sepenuhnya bekerja didalam dirinya. Mengalami kedamaian Kristus dalam hati, sebagai orang percaya harus merespon anugerah Allah sebab dengan anugerah tersebut merupakan Gulo, “Mengelola Perbedaan Menjadi Sebuah Kekayaan Suatu Analisis Teks Kolose 312-17.” Edwin H. Palmer, Lima Pokok Calvinisme, ed. Solomon yo Robby Moningka, Irwan Tjulianto Surabaya Momentum, 2008, 8. Palmer, Lima Pokok Calvinisme. Alkitab Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia, 2008, 583. Aripin Tambunan, Tetap Beriman Kristen Di Era Postmos, Murwa. Jakarta PT Kanisus, 2021, 91. Hendi Wijaya, Formasi Rohani Fondasi, Purifikasi, Dan Deifikasi Yogyakarta Leutikaprio, 2018, 122. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 53 dasar utama yang diperlukan hati untuk mengalami pemulihan dan kedamaian hati yang baru didalam Kristus. Sebab damai sejahtera itu bermula dari hati dan perasaan bukan dari sesama yang berinteraksi. Hendi menuliskan dalam bukunya di Inspirasi kalbu 5, mengatakan bahwa hanya Kristus satu-satunya Pribadi yang bisa menguduskan hati dan watak manusia yang telah rusak. Hal ini menegaskan bahwa Kristus adalah fondasi iman yang harus dimiliki orang beriman. Karena kedamaian ada didalam hati dan watak yang kudus yang telah disucikan oleh Yesus Kristus. Orang-orang beriman perlu melakukan kekudusan dengan membuka hati dan pikiran serta mengizinkan Kristus masuk berperan dan berkarya penuh didalam hati. Karena itu, dapat dimengerti bahwa Kedamaian tidak ditentukan dengan seberapa buruknya penderitaan yang dialami atau seberapa banyak uang yang dimiliki saat ini, namun damai sejahtera bisa dirasakan saat hati mengalami kekudusan dan hati yang suci dihadapan Allah. Kedekatan manusia kepada Allah salah satu hal yang memicu munculnya damai sejahtera sekalipun hidup dalam keadaan tidak baik. Tidak bisa di sangkal bahwa Yesus Kristus adalah jalan keluar untuk memperoleh kembali kedamaian dalam hidup manusia. Karena Yesus sepenuhnya kasih yang memelihara hidup. Hendaklah Kristus memerintah atau wasit dalam hatimu. Kata kerja memerintah dalam bahasa aslinya βραβεύ, ini secara aktif menjadi wasit dalam hati. Damai sejahtera Kristus yang memutuskan segala keputusan dalam diri orang percaya. Dengan damai sejahtera Kristus akan membawa orang percaya pada ucapan Syukur kepada Allah sebab Firman Allah berdiam didalam hatinya. Kata Firman Kristus mengacu pada pesan tentang kekayaan hikmat akan Tuhan yang akan membimbing dan memperingati orang percaya dalam segala sesuatu. Jadi orang percaya tidak memerlukan penglihatan khusus untuk meningkatkan hikmat yang telah dimiliki dalam Firman Kristus karena hikmat Kristuslah yang menjadi wasit atau hakim dalam memerintahkan hati manusia. Kristus adalah Pribadi yang mampu mengubah hidup manusia kejalan yang benar serta memperbaharui kembali hati yang hancur karena dosa. Melalui Yesus Kristus semua orang yang percaya dibenarkan dari segala yang tidak bisa dibenarkan dan memperoleh kasih kemurahan Allh dalam hidup. Cara kerja damai Kristus adalah memerintah dalam hati dan pikiran manusia. Menerima Yesus itu tidak dalam bentuk pasif melainkan menerima Yesus itu bersifat aktif. Yesus Kristus yang hidup didalam hati orang beriman, akan memerintah dan berkuasa sehingga menghasilkan damai Kasih Hendi, Inspirasi Kalbu 5 Yogyakarta Leutikaprio, 2022, 88. Dacid E. Garland, The Niv Colossians/Philemon Application Commentary, ed. Klyne Snodgrass Eugene Peterson, Marianne Meye Thompson, Scot Mcknight Komentar Aplikasi NIV, 1998, 285. John R. Tan, Paulus Rasul Kristus Ke-13 Jakarta Seminari Bethel Publishing, 2007, 32. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 54 Kristus. Damai tidak bekerja diluar diri manusia tetapi bekerja didalam hati. Mengalami kedamaian itu tidak bergantung pada apa yang sedang terjadi disekitar kehidupan orang beriman melainkan bagaimana hati tenang dengan keadaan hidup yang sulit. Ketika Yesus Kristus memberikan nyawah-Nya kepada dunia maka Darah Kristus yang mengalir diatas salib menjadi jalan perdamaian manusia dengan Allah. Penyaliban Yesus menjadi bukti bahwa Allah begitu mencintai dan peduli dengan ketenangan dan kedamaian hidup manusia. Dalam kematian Yesus Kristus di atas disalib memberikan data penting bagi orang beriman bahwa salib Kristus merupakan jendela atau jalan untuk memperoleh kembali damai sejahtera dan hidup benar di hadapan Allah melalui iman percaya kepada Kristus. Iman, Anugerah dan lahir baru menjadikan manusia sebagai anak-anak Allah yang memiliki benih Ilahi setelah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam hidup. Betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh Kristus dalam memperdamaikan manusia. Melalui salib, Kristus mati dan ini menyadarkan manusia untuk melihat akan kebenaran Allah yang agung dari kasih Allah untuk manusia. Kasih adalah bagian dari keberadaan Allah dan sifat Allah. Jadi perlu untuk dipahami bahwa damai sejahtera yang sesungguhnya hanya ada di dalam Kristus sebab Kristus satu-satunya Pribadi yang bisa menaklukan dan meluluhkan hati manusia. Mengakui Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat membawa kedamaian yang abadi didalam hati. Tidak hanya itu kasih damai sejahtera yang ada pada Kristus menjadi bagian dari yang kita miliki. Dalam eksegesis Kolose 315 ini menegaskan kembali kepada orang beriman bahwa hendaklah hatimu dikuasai oleh kristus sebab bersama dengan Kristus damai itu pasti ada dan menjadi nyata. Kehendak Tuhan Yesus Kristus adalah agar manusia menjadi pencipta damai bukan hanya pemilik/pemerintah melainkan bisa menciptakan damai itu sendiri. Sebab kuasa Kristus ada dalam hati yang diwujudkan dengan tindakan kasih. Sebab itu orang beriman perlu menegaskan damai Kristus dalam dirinya dari segala aspek kehidupannya. Karena itu hiduplah di bawah kasih karunia Allah artinya roh, jiwa, dan tubuh dihidupi oleh energi ilahi Allah melalui Roh Kudus. Mengundang Roh Kudus harus dengan doa dengan penuh iman. Dengan doa maka iman menjadi nyata dan Roh Kudus mengalir hidup dalam diri orang percaya. Hendi mengatakan bahwa doa membawa orang-orang percaya terus bersinergi tanpa henti dengan Allah yang dibuktikan dalam bentuk perbuatan baik yang sesuai dengan kebenaran Allah. Inil artinya orang beriman tidak lagi dikuasai oleh nafsu dan dosa. Melainkan hidup oleh kasih karunia Allah yang merupakan energi ilahi yang memberi hidup pada iman yang telah mati. Dengan menghilangkan segala kedagingan maka Kristus berkenan tinggal dan berdiam dalam hati. Sehingga damai sejahtera Tuhan menjadi nyata bagi orang kristen. Jadi Yesus kristus adalah Pribadi yang Hendi Wijaya, Inspirasi Kalbu 4 Yogyakarta LeutikaPrio, 2020. Warren W. Wiersbe, Nyata Di Dalam Kristus Bandung Yayasan Kalam Hidup, 1996, 133. Hendi Wijaya, Inspirasi Kalbu 2 Yogyakarta Leutikaprio, 2018, 12. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 55 membawa kedamaian dan sukacita dalam hidup orang beriman. Mengalami damai sejahtera Kristus, beberapa hal yang perlu dilakukan dalam hidup adalah Menyatu Dengan Kedamaian Kristus Semua orang pasti hidup dalam penderitaan pada saat manusia pertama jatuh dalam dosa. Banyak yang tersandung, jatuh, dan hidup dalam keputusasaan bahkan tidak berusaha bangkit dari keterpurukan yang terjadi. Kekuatan-kekuatan jahat menyelimuti jalan dengan rintangan-rintangan yang berkabut yang sering kali berusaha untuk menyesatkan manusia ke jalan yang salah. Namun Allah yang adalah kasih menyatakan diri-Nya melalui Pribadi Yesus Kristus yang berinkarnasi menjadi manusia di dunia. Logos Allah hidup ditengah-tengah manusia dapat didengar, disentuh, dilihat, disaksikan, dan diberitakan serta dituliskan oleh para Rasul menjadi Injil 1 Yoh 11-4 sehingga Injil menjadi energi ilahi yang menyelamatkan setiap orang yang percaya Rom 116. Logos Allah yang telah menjadi daging dalam tubuh Yesus Kristus menjadi jalan agar manusia mengenal pribadi Allah yang adalah kasih. Barang siapa yang mendengar dan menjadi percaya dengan injil maka Logos Allah akan lahir dalam hatinya. Logos berinkarnasi di dalam hati Rom 55 melalui karya Roh Kudus seperti Inkarnasi Kristus di dunia melalui Rahim Maria oleh karya Roh melalui inkarnasi Yesus Kristus menjadi jalan masuknya Injil di dalam hati manusia secara personal. Mengenal injil maka memberi diri untuk dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Lahir baru orang percaya mengalami penyatuan dengan Allah sehingga kedamaian mengalir dalam kehidupan orang beriman. Mengalami penyatuan dengan Kristus membawa perubahan dalam hidup yang buruk ke kehidupan yang lebih baik. Yesus lahir dihati manusia dan membuat roh jiwa menjadi hidup sehingga menjadi manusia baru yang tumbuh dewasa seperti Kristus. Hendi mengatakan bahwa Kristus memanggil manusia untuk mengalami kemuliaan-Nya yang kekal dan menerima kasih karunia yang tiada henti mengalir dalam hidup kita. Lewat penyatuan ini maka orang beriman menjadi alat yang di pakai Tuhan untuk menciptakan kedamaian di dunia. Pada saat manusia mengizinkan Tuhan Yesus Kristus berkuasa dalan hati dan mengalami penyatuan dengan-Nya maka tanggung jawab mereka adalah memancarkan kedamaian dan kasih Allah kepada sesama manusia. Kasih kepada sesama merupakan bukti penyatuan hati dengan Tuhan Yesus Kristus. Ia bekerja sesuai dengan peraturan dan hukam yang di berikan Tuhan kepada dunia. Jadi mengalami penyatuan dengan Kristus membuat hubungan yang rusak menjadi pulih kembali. Hingga pada akhirnya orang percaya mengalami kedamaian dengan Tuhan melalui hati nurani. Hendi, “Inspirasi Kalbu 3” 2019 180. Wijaya, Formasi Rohani Fondasi, Purifikasi, Dan Deifikasi. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 56 Pemulihan hubungan dengan Tuhan membuat orang-orang beriman memiliki ketenangan diri dan pikiran yang positif. Pikiran positif yang ada dalam diri orang beriman dinyatakan melalui perilaku, cinta kasih ketenangan dan kedamaian. Damai sejahtera yang dimiliki orang beriman memungkinkan mereka dapat berdamai dengan sesama manusia sehingga tidak saling membenci. Tetapi saling menanggung beban satu sama lain dengan sabar dan penuh kasih. Itulah sebabnya alasan Paulus meletakkan kesabaran setelah damai sejahtera. Ketika seseorang dibenarkan oleh iman melalui Yesus Kristus maka pada saat itu ia memiliki damai sejahtera roma 51. Memiliki damai sejahtera dengan Allah berarti seseorang telah menerima rekonsiliasi dengan Tuhan. Itulah sebabnya, damai sejahtera merupakan tanda dari anak-anak Allah yang selalu membawa damai dalam berelasi, baik dengan Tuhan, keluarga dirumah dan juga sesama anggota jemaat lainnya digereja. Kedamian Kristus Yang Memerintah Dalam Hati Kasih anugerah Allah yang memperkenankan orang beriman untuk mengalami penyatuan dengan Kristus Anak Tunggal-Nya sehingga kedamaian Kristus memerintah dalam hati manusia. Kata memerintah dalam bahasa aslinya adalah βραβευέ merupakan imperative of command yang berfungsi untuk menyatakan perintah langsung, dimana memiliki otoritas dan hak memberi perintah tersirat didalamnya terhadap kata εἰρήνη. Dalam hal ini jelas bahwa kata βραβευέ memiliki makna sebagai wasit yang memerintah dalam hati sehingga tidak salah melakukan tindakan. Ungkapan menjadi wasit yang memerintah menunjukkan bahwa ketika ada perbedaan dan perselisihan, damai sejahtera Kristus yang menghentikan pertengkaran dan perbuatan buruk tersebut. Dalam hal ini menghidupkan damai sejahtera Kristus dalam hati membawa orang kristen pada pemurnian jiwa di hadapan Allah. Hendaklah damai sejahtera Kristus yang memerintah dalam hatimu suatu perintah setelah menjadi orang yang beriman dan percaya kepada Kristus Yesus. Dosa dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang harus dibuang oleh orang beriman agar tidak saling mendustai namun memiliki kedamaian Kristus yang tetap tinggal didalam hati itu hendaklah segala yang kamu lakukan semuanya itu lakukan dalam nama Yesus sebab Dialah yang memerintah dalam hatimu. Apa yang menjadi tindakan, itu keluar dari hati yang diperintahkan oleh Kristus. Prinsip memerintah di dalam hati ini tidak bersifat pasif melainkan aktif. Dalam bahasa aslinya mengandung present aktif yang berfungsi sebagai tindakan yang terus menerus dilakukan. Jadi memerintah menuntun orang kristen untuk terus bersinergi dengan Kristus. Untuk bisa bersinergi Tambunan, Tetap Beriman Kristen Di Era Postmos. Gulo, “Mengelola Perbedaan Menjadi Sebuah Kekayaan Suatu Analisis Teks Kolose 312-17.” Robert G Bratcher dan Eugene A Nida, Surat-Surat Paulus Kepada Jemaat Di Kolose Dan Kepada Filemon Jakarta Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2002, 73. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 57 dengan Kristus seseorang harus menjalani proses latihan dan disiplin tubuh jasmani. Askesis dan sinergi dimulai dari penyucian manusia batiniah jiwa dengan perangkatnya seperti nous dan hati untuk memiliki satu target yaitu nous Kristus yang menerangi manusia lahiriah tubuh dengan anggota-anggotanya. menjalani askesis secara aktif dan rutin akan mambantu orang-orang Kristen supaya Kristus tinggal dan berdiam didalam dirinya. Perjalanan hidup orang beriman adalah menuju kesempurnaan seperti Kristus. Kristus yang memancarkan kedamaian Allah melalui tindakan kasih. Tidak ada kedamaian di luar dari Kristus yang mati untuk manusia berdosa. Karena itu kenakanlah kasih karunia Allah yang menyertai dan memelihara hati dan hidupmu. Sikap kasih seperti Kristus menjadi pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan dari segala sesuatu. Oleh karena itu, Memiliki bagian dari apa yang dimiliki Allah agar hidup ini menjadi berkat yang dipakai Allah untuk memberkati banyak orang. Tindakan kasih dapat menyucikan hati yang murni dihadapan Allah. Yang dinyatakan dengan perkataan, sikap dan tindakan yang baik kepada sesama manusia. Kesimpulan Hidup bersama Kristus adalah pilihan yang tepat bagi semua orang sebab bersama Kristus kedamaian hidup mengalir masuk dalam hati orang beriman. Sedangkan orang yang hidup di luar dari Kristus tidak menjamin hati penuh dengan damai. Sebab hanya Kristus yang bisa menaklukan hati orang yang sulit di selami. Memang hidup tenteram dan bahagia adalah impian banyak orang tidak peduli masih lajang maupun sudah berkeluarga, tua atau muda, kaya atau miskin, semua orang tentu memimpikan hal yang demikian. tenteram dan bahagia lebih kekedamaian pikiran dan hati bukan tentang seberapa banyak materi yang bisa membuat hidup lebih bahagia. Mungkin ada begitu banyak orang miskin di dunia, mereka hidup serba kurang namun hal yang menakjubkan hidupnya bahagia. Ada pula yang berpenghasilan puluhan juta bahkan milyaran perbulan namun hidupnya tidak bahagia. Dari penelitian dan analisis data serta penjelasan dari semantic telah membuktikan tanpa Kristus tidak ada jaminan bahwa hati dipenuhi dengan ketenanga dan suka cita. Teks kolose 315 memberi penjeladan bahwa Kristus adalah Pribadi yang menaklukan hati manusia baik dalam keadaan suka maupun dalam keadaan sulit sekalipun. Karena surat Paulus kepada jemaat Kolose menegaskan kedamaian dan ketenangan hanya ada saat mengalami penyatuan dengan kedamaian Kristus serta menginkan Tuhan memerintah dalam hati. Paulus tidak meminimalkan kekhawatiran, masalah dan kesulitan hidup namun ia menasihatkan supaya hal-hal itu tidak berkuasa dalam diri orang beriman. Hendi, Inspirasi Kalbu 5. Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru, Yahya Rama. Bandung Yayasan Kalam Hidup, 1995, 103. M. Hia Kajian Eksegetikal Konsep Pengampunan dan Kasih… Jurnal Salvation e-ISSN 2623-193X 58 Jadi hidup damai dan bahagia tidak ditentukan seberapa banyak uang dan harta yang dimiliki tetapi tergantung sejauh mana hati seseorang melangkah sama Kristus. Seberapa besar cinta dan kerinduan untuk hidup bersama Kristus. Pulihnya hubungan dengan Kristus menjadi jalan untuk hidup dalam kedamaian. Karena damai sejahtera adalah anugerah Allah bagi manusia. Melalui hubungan yang baik dengan Allah memampukan orang percaya untuk memelihara kedamaian dan kesucian hati. Semua orang pasti mengalami berbagai macam penderitaan hidup. Tetapi Ketika hati berpaling kepada Kristus, meminta Kristus tinggal dalam dirinya, maka dengan lembut kasih Kristus melepaskan mereka dari kecemasan dan kekhawatiran yang membebani hidup. hati yang rindu dengan kedamaian, akan menuntun orang-orang untuk mencari Kristus. Mengucap syukurlah kepada Tuhan dalam segala hal karena dengan mengucap syukur memberikan kekayaan akan kedamaian Kristus dalam hati orang-orang beriman. Referensi Bird, Michael F. Colossians & Philemon ANew Covenant Commentary. Edited by Craig Keener. Inggris The Lutterworth Press, 2009. Chapman, Adina. Pengantar Perjanjian Baru. Yahya Rama. Bandung Yayasan Kalam Hidup, 1995. Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta PT BPK Gunung Mulia, 1996. Evans, Toni. No Titleeologi Allah. Malang Gandum Mas, 1999. Garland, Dacid E. The Niv Colossians/Philemon Application Commentary. Edited by Klyne Snodgrass Eugene Peterson, Marianne Meye Thompson, Scot Mcknight. Komentar Aplikasi NIV, 1998. Gulo, Hiskia. “Konsep Pencobaan Menururt Yakobus 1 12-15” 1, no. 2 2020 165–179. Gulo, Manase. “Mengelola Perbedaan Menjadi Sebuah Kekayaan Suatu Analisis Teks Kolose 312-17.” Jurnal Manna Rafflesia 7, no. 1 2020 42. Hendi. “Inspirasi Kalbu 3” 2019 180. ———. Inspirasi Kalbu 5. Yogyakarta Leutikaprio, 2022. Hendi Wijaya. Inspirasi Kalbu 4. Yogyakarta LeutikaPrio, 2020. Lee, Harold B. “Bab 22 Damai Sejahtera Bagi Jiwamu.” Nida, Robert G Bratcher dan Eugene A. Surat-Surat Paulus Kepada Jemaat Di Kolose Dan Kepada Filemon. Jakarta Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2002. Palmer, Edwin H. Lima Pokok Calvinisme. Edited by Solomon yo Robby Moningka, Irwan Tjulianto. Surabaya Momentum, 2008. Tambunan, Aripin. Tetap Beriman Kristen Di Era Postmos. Murwa. Jakarta PT Kanisus, 2021. Tan, John R. Paulus Rasul Kristus Ke-13. Jakarta Seminari Bethel Publishing, 2007. Wiersbe, Warren W. Nyata Di Dalam Kristus. Bandung Yayasan Kalam Hidup, 1996. Wijaya, Hendi. Formasi Rohani Fondasi, Purifikasi, Dan Deifikasi. Yogyakarta Leutikaprio, 2018. ———. Inspirasi Kalbu 2. Yogyakarta Leutikaprio, 2018. Alkitab. Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia, 2008. “Bible Works 10,” ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Yayasan Kalam HidupAdina ChapmanYahya Pengantar Perjanjian BaruRamaChapman, Adina. Pengantar Perjanjian Baru. Yahya Rama. Bandung Yayasan Kalam Hidup, 1995. Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta PT BPK Gunung Mulia, 1996. Evans, Toni. No Titleeologi Allah. Malang Gandum Mas, Niv Colossians/Philemon Application CommentaryDacid E GarlandGarland, Dacid E. The Niv Colossians/Philemon Application Commentary. Edited by Klyne Snodgrass Eugene Peterson, Marianne Meye Thompson, Scot Mcknight. Komentar Aplikasi NIV, GuloGulo, Hiskia. "Konsep Pencobaan Menururt Yakobus 1 12-15" 1, no. 2 2020 GuloGulo, Manase. "Mengelola Perbedaan Menjadi Sebuah Kekayaan Suatu Analisis Teks Kolose 312-17." Jurnal Manna Rafflesia 7, no. 1 2020 H PalmerLima Pokok CalvinismePalmer, Edwin H. Lima Pokok Calvinisme. Edited by Solomon yo Robby Moningka, Irwan Tjulianto. Surabaya Momentum, 2008.
apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki damai sejahtera